Jumat, 30 Januari 2015

Insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur, tetap tidur, atau tidur yang menyegarkan. Jika selama periode stres, insomnia akut dan bersifat sementaram,insomnia juga bisa menjadi kronis, menyebabkan kelelahan konstan, ansietas hebat sewaktu mendekati jam tidur, dan kelelahan psikiatrik. Keluhan umum ini dialami kadang kadang oleh sekitar 25 % penduduk Amerika dan dialami secara kronis oleh 10 % lainnya.
Penyebab psikologis dari insomnia adalah jet lag, bertengkar dan kurang olahraga. Penyebab patofisiologi berkisar dari kelainan medis dan psikiatrik sampai sakit, efek samping obat, dan faktor idiopatik. Keluhan insomnia bersifat subjektif dan membutuhkan pemeriksaan yang cermat, misalnya, penderita bisa saja merancukan kelelahan yang berasal dari penyebab organik seperti anemia dengan insomnia.

Untuk mengetahui tentang gejala insomnia kita harus mencari tentang gejala yang lain yang menyebabkan ketidakmampuan tidur. Penderita yang menghentikan minum penenang, dapat terjadi insomnia. Kafein dan minuman serta obat-obatan yang membantu dalam menahan rasa kantuk mampumenyebabkan insomnia. Penyakit akut dan kronis dapat menyebabkan kondisi insomnia khususnya penyakit jantung atau pernapasan atau kondisi yang menimbulkan sakit atau gatal. Sering bepergian akan mengakibatkan insomnia yang sering disebut jetlag. 
insomnia
insomnia

Penyebab medis yang mampu mengakibatkan insomnia adalah sebagai berikut:

Sindrom putus alkohol

Putus mendadak dari asupan alkohol setelah lama meminumnya, dapat menyebabkan insomnia yang bisa berlangsung sampai 2 tahun . Efek awal lainnya dari sindrom akut ini termasuk diaforesis berlebihan, takikardia, hipertensi, tremor, gelisah, tidak bisa diam, sakit kepala, mual, kemerahan, dan mimpi buruk. Perkembangan ke arah delirium tremen menimbulkan kebingungan, disorientasi, paranoia, delusi, halusinasi dan kejang.

Kelainan ansietas menyeluruh

Ansietas dapat menyebabkan insomnia kronis selain gejala tegang seperti lelah dan tidak bisa diam; tanda hiperaktivitas otonom seperti diaforesis; dispepsia, dan denyut istirahat dan kecepatan pernapasan yang tinggi, serta tanda-tanda kekhawatiran

Kelainan suasana hati (afektif)

Depresi merupakan penyebab umum dari insomnia kronis dengan sulit tidur, bangun dan tidak bisa kembali tidur, atau bangun di pagi buta. 

Mioklonus nokturnal

Pada mioklonus nokturnal, kelainan kejang, sentakan otot yang tidak disadari dan cepat terjadi setiap 20 sampai 40 detik, mengganggu tidur.

Sindrom gelisah kaki

Pada sindrom gelisah kaki, sensasi tidak menyenangkan pada kaki menyebabkan dorongan tak terkontrol untuk menggerakkan kaki. Meskipun gerakan ini melegakan, biasanya membuat tidur terganggu, menyebabkan insomnia yang mungkin parah.

Sindrom apnea tidur

Pada sindrom apnea tidur, periode apnea dimulai saat penderita mulai tidur, berlanjut selama 10-90 detik dan berakhir dengan serangkaian napas yang tersengal-sengal dan bangun terkejut. Pada apnea tidur sentral, gerakan pernapasan berhenti selama periode apnea, pada apnea obstruktif, sumbatan jalan napas atas memblokir masuknya udara, meskipun tetap ada gerak pernapasan. Efek lain dari sindrom apnea tidur adalah sakit kepala di pagi hari, letih di siang hari, hipertensi, edema pergelangan kaki, dan perubahan kepribadian, seperti tidak ramah, paranoia, dan depresi agitasi.
Selain sindrom dan penyakit hal lain yang menyebabkan insomnia adalahobat seperti obat-obatan sedatif atau hipnotik. Stimulan CNS termasuk juga amfetamin, derivat teofilin, pseudoefedrin, kokain, dan minuman berkafein.

Tips meredakan Insomnia
  1. Apabila disebabkan oleh akroparestesia dapat dilakukan dengan memijat tangan atau kaki yang terasa baal (mati rasa) hingga sensasi pulih total dan kemudian mencari posisi yang tidak tertekan.
  2. Apabila disebabkan ansietas dapat dilakukan dengan konsultasi serta bantuan obat-obatan sedatif ringan seperti ternazepam atau hipnotik sedatif lainnya sebelum waktu tidur.
  3. Apabila disebabkan oleh dispnea, naikkan kepala tempat tidur atau berikan dua bantal atau kursi malas untuk membantu penderita tidur. 
  4. Apabila disebabkan oleh infeksi kulit seperti pruritus dapat dilakukan dengan membersihkan diri dengan sabun ringan, oleskan losion pelembab pada kulit kering dan pecah-pecah serta antigatal seperti losion kalamin pada daerah yang gatal.
sumber http://jurusanbiologi.blogspot.com/

1 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih infonya sis~ sangat membantu :d

Posting Komentar