Rabu, 25 Februari 2015

IBNU SINA

Dia bernama lengkap Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina. Dilahirkan di desa Avansa dekat provinsi Bukhara-sekarang Uzbekistan, Persia pada tahun 370 H (980 M) dari seorang ayah asli Balkan, wafat pada tahun 428 H (1037 M) di Hamdzan-sekarang Iran, dalam usia 58 tahun.


Ibnu Sina telah hafal Al-Qur’an dalam usia 10 tahun, dia dikenal dengan gelar “Asy-Syaikh Ar-Ra’is”, karena kemampuan ilmunya dan ketokohannya. Oleh orang-orang Eropa dan Barat, nama dia dikenal dengan sebutan Avicenna.
Ibnu Sina adalah ilmuwan terbesar kedua di bidang kedokteran, setelah Ar-Razi. Dia juga dikenal sebagai filsuf terbesar muslim yang pemikirannya paling banyak berpengaruh di Barat. Bahkan sebagian buku menyebut dia dengan gelar “Amirul Athibba’” (pemimpim para dokter). Ibnu Sina diakui sebagai orang terbesar yang pernah dimiliki dunia.
PENEMUAN-PENEMUAN IBNU SINA DIBIDANG KEDOKTERAN
  • Dalam Cara Pengobatan. Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cara pengobatan bagi orang sakit dengan cara menyuntikkan obat ke bawah kulit.
  • Dalam Mengobati Orang yang Tercekik Kerongkongannya. Ibnu Sina membuat penemuan dari pipa udara yang terbuat dari emas dan perak, kemudian diamasukkan ke dalam mulut dan diteruskan ke kerongkongan untuk mengobati orang yang tercekik dan sulit bernafas.  Dia diakui sebagai orang yang pertama kali dalam sejarah yang mampu memaparkan penyakit tenggorokan dan sebab-sebanya.
  • Dalam Mengobati Penyakit pada Kepala. Ibnu Sina mengetahui hakekat ilmiah penting, bahwa tulang tempurung kepala apabila pecah tidak dapat melekat kembali seperti tulang lainnya pada badan, melainkan ia akan tetap terpisah dan hanya terikat dengan selaput yang kuat. Ibnu Sina membagi pecahnya tepurung kepala menjadi dua macam berdasarkan ada atau tidak adanya luka pada kepala.
  1. Pecah Tertutup
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya tidak disertai luka, akan tetapi ini sangat berbahaya karena ia bisa berubah menjadi tumor dan menyebabkan tertahannya darah dan nanah. Apabila dilakukan pengobatan pada tumor dan tidak dibelah, maka ia akan merusak tulang dari bawah, sehingga si penderita akan kehilangan akal dan gejala lainnya, sehingga perlu untuk dibelah.
  1. Pecah Terbuka
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya disertai luka, parah tidaknya, tergantung kepada besarnya luka dan kerasnya benturan pada tulang tempurung kepala yang menyebabkan pecah. Karena itu, dalam mengobati luka seperti ini, Ibnu Sina menyarankan untuk mengetahui gangguan yang dirasakan oleh penderita. Seperti, diam, mata terbelalak, ngelantur dalam berbicara, tidak keluar bicara, dan sebagainya.
Dalam Mengobati Penyakit Dalam
Ibnu Sina adaalah orang pertama kali yang mampu mendiagnosa secara akurat antara peradangan pada paru-paru dan pembengkakan pada hati. Dia adalah orang yang pertama kali berhasil mengobati kram pada perut yang disebabkan oleh faktor psikologis. Dia pulalah yang mampu membedakan antara mulas pada ginjal dan mulas pada lambung.
Dalam Hal Penyakit yang Menjadi Benalu (parasitic)
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cacing Ancylostoma atau yang disebut cacing lingkar. Ini berarti Ibnu Sina telah mendahului dokter ahli dari Italia yang menemukan cacing jenis ini, karena dokter dari Italia itu baru menemukannya pada tahun 1838 M, atau sembilan abad setelah masa Ibnu Sina.
Ibnu Sina juga merupakan orang yang pertama kali dalam hal menemukan : kedokteran makanan dan penyakit perut, tentang penyakit ginjal dan saluran kencing, tentang penyakit khusus wanita, tentang penyakit saraf, tentang penyakit kejiwaan, di bidang kedokteran mata, dalam mengobati tumor, dalam hal pembiusan, pengukuran denyut nadi, dsb

0 komentar:

Posting Komentar