Rabu, 25 Februari 2015

PIDATO BAHASA INDONESIA TENTANG LINGKUNGAN

MARI BERBICARA
Berikut adalah contoh pidato karya saya sendiri, semoga bermanfaat :D

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhormat Dra. Tutut Sri Wahyuni selaku Kepala SMP Negeri 20 Malang,
yang saya hormati Bapak / Ibu guru,
serta teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan.


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang “Kebiasaan Buruk Siswa terhadap Lingkungan.”
Lingkungan merupakan tempat hidup bagi semua makhluk hidup, termasuk komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dan lain-lainnya. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan komponen lainnya. Sekolah kita memiliki lingkungan yang beranekaragam. Oleh karena itu kita harus menjaga kelestarian lingkungan kita agar kita dapat hidup dengan nyaman. Tapi sangat disayangkan, banyak sekali kebiasaan buruk siswa yang bisa merusak lingkungan.
Pertama, kebiasaan buruk siswa dalam memperlakukan tanaman disekitarnya. Banyak sekali siswa yang merasa tidak peduli terhadap tanaman, bahkan mereka menganggap tanaman itu tidak penting dan terkesan menganggapnya tidak ada. Kebiasaan buruk inilah yang membuat para siswa berlaku semena-mena terhadap tanaman. Contohnya saja tanaman di depan kelas, jarang sekali ada siswa yang mau menyiram tanaman, mereka tidak mau menyiram tanaman karena beranggapan bahwa anaman-tanaman tersebut sudah disiram oleh petugas kebun di sekolah, jadi mereka merasa tidak ikut bertanggung jawab terhadap tanaman di depan kelas. Mereka semua merasa tidak perduli dengan keadaan tanaman, bahkan seringkali mereka merusaknya, seperti menginjak, mematahkan, memetik, mencabut, dan masih banyak kelakuan mereka yang merusak tanaman. Padahal sekolah sudah bersusah payah untuk menjadikan sekolah kita ini menjadi sekolah hijau dengan adanya program Adiwiyata.
Kedua, kebiasaan membuang sampah sembarangan. Kebiasaan ini sudah umum terjadi disekolah. Hampir disetiap sudut sekolah dapat ditemukan sampah, entah apa alasan mereka mengotori sekolah mereka sendiri. Padahal, sekolah sudah menyediakan banyak tempat sampah, lengkap dengan pembagian golongan sampah ke dalam sampah organik dan non-organik. Kebijakan sekolah yang baik ini seharus nya menjadi cermin siswa untuk membiasaakan membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan ini memang sulit untuk dihindari. Namun, kebiasaan untuk tidak membuang sampah sembarangan semestinya datang dari diri kita sendiri. Selain itu, dukungan dari semua warga sekolah akan menyadarkan siswa supaya meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Terlebih lagi, sekarang SMP Negeri 20 Malang sedang melaksanakan program Adiwiyata. Program ini perlu adanya dukungan dari seluruh warga sekolah, namun kebanyakan sisiwa malah beranggapan kalau program Adiwiyata ini malah merepotkan mereka. Mereka tidak sadar dengan manfaat dari program Adiwiyata ini.
Ketiga, kebiasaan membuang-buang air bersih. Air adalah sumber utama kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Tanpa adanya air, kita tidak akan dapat minum, mandi, mencuci, bercocok tanam, dan masih banyak lainnya. Planet bumi memiliki sumber daya air berlimpah ruah, hal ini dapat terlihat dari jumlah luas laut yang lebih besar daripada luas darat. Banyak siswa yang memiliki perilaku yang tidak baik terhadap air bersih. Seperti, mencuci tangan dengan waktu yang lama, membiarkan air keran terbuka, tidak sepenuhnya menutup air keran, dan masih banyak lainnya. Padahal air bersih itu jumlahnya terbatas. Butuh waktu yang lama dan sebuah proses yang panjang untuk membuat air yang kotor tersebut menjadi air bersih untuk bisa digunakan oleh manusia. Namun tampaknya, para siswa tidak mementingkan proses tersebut, mereka menganggap kalau jumlah air bersih masih banyak. Mereka juga tidak mempedulikan slogan-slogan yang ada disetiap kran air.
Kita harus dapat sadar tentang keadaan bumi kita yang semakin lama semakin rusak akibat ulah kita sendiri. Kita dapat melakukan perubahan demi menjaga bumi kita. Dengan memulai dari diri sendiri merupakan awal yang baik untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Tuhan pun tidak akan menganggap hal baik yang kita lakukan sebagai sesuatu yang sia-sia karena semua kebaikan termasuk yang sangat kecil sekalipun akan sangat berharga di akhirat nanti. Karena kebersihan merupakan sebagian dari iman, mari kita jaga lingkungan yang ada disekitar kita dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Dimulai dari hal-hal yang kecil, seperti, membiasakan membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah, menggunakan sampah organik sebagai pupuk, sedangkan sampah anorganik, kita dapat mendaur ulangnya, hemat dan lebih bijaksana dalam menggunakan air bersih, dan ikut menjaga lingkungan disekitar kita untuk masa depan yang lebih baik. Jika sekolah kita bersih dan sehat, kita juga yang akan menikmati keindahan yang ada sekolah tercinta ini.

Cukup sekian pidato dari saya pada hari ini, saya menyadari bahwa pidato  ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada, saya memohon maaf sebesar-besarnya.
Wassalammu'alaikum Wr.Wb.                            

1 komentar:

Afifah mengatakan...

wihiii, saya izin untuk menggunakan tema dan beberapa poin dalam pidato ini, terima kasih :)

Posting Komentar